Pendidikan untuk Mencetak Profesional

Hasil jerih payah Om Sonde Sondes / Category:


Memprihatinkan, satu kata yang dapat saya sampaikan untuk mengambarkan pendidikan bangsa kita sekarang. ada yang mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia adalah pendidikan yang di kontrol oleh petingginya untuk mencetak generasi karyawan, dan sedikit yang menelurkan Profesor dan para ahli.

Sebagai seorang pelajar tentu saya ingin mendapatkan yang terbaik dalam menimba ilmu. menjadi seorang yang memang bisa menelurkan bangsa yang berkualitas dan SDM tinggi. Namun, sulitnya menerapkan perubahan dalam Tanah Air kita membuat rencana menjadi impian, gagasan menjadi harapan.

Secara langsung, kita menjadi kurang menghargai pendidikan yang kita dapat. bolos, main Uno di kelas, Online di kelas, menjadi alternatif pelarian mereka yang penat akan bidang studi yang diajarkan

Untuk yang berkatong tebal, mereka bisa menuntut ilmu di negeri orang. Pulang menjadi seorang ahli yang kualahan membangun bangsa kita yang tercinta. Berbeda pendapat memang bisa di toleransi, namun bila terjadi bentrok pendapat, apa yang bisa kita lakukan? Mengajukan pada pengadilan dengan sedikit menyuap? Kenapa suap, korupsi, dan lain sebagainya harus menjadi budaya? Kejahatan politik uang bukan
budaya kita, itu datang dari penjajah yang selama ini kita gembor-gemborkan untuk memberantas "kebelummerdekaan bangsa" dari budaya rusak.

Jika memang ada yang mau peduli mendengarkan kata kata "orang bijak", bangsa ini akan menjadi bangsa yang Luar Biasa, sehebat Kerajaan Majapahit dahulu kala. Apakah anda akan mncari mesin waktu untuk kembali pada masa kejayaan itu? Mustahil! satu kata untuk anda.

Baik itu PSSI, KPK, DPR, MPR, atau majelis-majelis pemerintaniyah, harus menjadi lebih dewasa dan lebih bijak dalam menangani Pendidikan Sumber Daya NKRI.

Menanamkan 6 pekara pada setiap pelajar, Cerdas, Sabar, Bekal Cukup, Binaan Guru, Tidak Mudah Puas dan Tak Putus Asa, dan Masa belajar yang lama.

saya percaya pada semua elemen yang terlibat dalam membangun bangsa ini. mereka berkhianat, kita off-kan saja mereka. mereka adalah virus dalam komputer. Markus dalam Negara.

sekian.


ditulis oleh pelajar Indonesia yang ada di Indonesia Ahmad Ariq (mimin omsonde.blogspot.com)

Budayakan Bersuara (Positif)

Didukung oleh